SEMBUH DARI SAKITNYA SETELAH DIBEKAM
Bebas dari Lupus
Sumiati,kini bisa bernafas lega. Setelah menjalani terapi bekam, penyakit lupus yang hinggap di dalam tubuhnya sejak tahun 2006 telah terbang. Padahal dulu , sakitnya itu membuat ia kehilangan semangat hidup.
Suatu hari, lupus membuatnya tak kuat berjalan karena kesakitan yang luar biasa. Sejak itu, ia harus mengkonsumsi berbagai obat. Bulan-bulan berikutnya, lupus makin tak bersahabat. Ia merasakan ruam-ruam di kaki yang makin sering timbul, mimisan, sariawan, bahkan berujung kaku di daerah lutut.
Awal tahun 2008, ia sering pingsan. Lutut kanannya bengkak dan merah, juga mulai timbul cairan abnormal. Hingga pertengahan tahun 2008, seorang sahabatnya mengenalkan pada Bekam Ruqyah Center (BRC) di Gegerkalong, Bandung. Namun, ia tak langsung percaya dengan bekam.”Saya dihadiahi buku-buku yang mengupas soal bekam. Butuh waktu tiga bulan untuk mau datang ke BRC, itupun karena asmaku anfal,” ujar Sumiati.
Kini, Sumiati sudah lepas sepenuhnya dari obat-obatan kimia setelah terapi dengan bekam..”Alhamdulillah, saya sehat dan baik-baik saja,” ujar mantan perawat ini.“Mudah-mudahan ini menjadi salah satu pertanda bangkitnya kembali pengobatan ala Rosululloh SAW, dimana umat Islam mulai kembali pada pengobatan syari’ah,” ujar Asep Hasan Badri, Direktur Utama PT BRC Berkah Internasional.
Khasiat bekam dirasakan juga oleh Arnis, mahasiswa STIKES di Cilacap, Jawa Tengah. Ia merasa tidak percaya diri dan tidak nyaman.Pasalnya, ia menderita kanker kulit di cuping hidung, dan beberapa benjolan serupa di kening atas. Dokter menyarankan operasi. Tapi dengan izin Alloh SWT, ia dipertemukan dengan Ustadz Kathur dan istrinya, Aminah dari klinik As-Sabil Holly Holistic, Jakarta.
Kemudian Arnis pun dibekam. Setelah sehari dibekam, saat berwudhu ia benar-benar kaget tak terkira. Sebab, ia tidak lagi merasakan adanya benjolan di hidung dan di kening atasnya. Karena penasaran, ia langsung lari ke depan cermin. “Saya meraba-raba seperti tak percaya dengan penglihatan mata sendiri, karena semua benjolan di muka hilang sama sekali.” Alahamdulillah, kanker kulit yang diderita Arnis selama setahun kini sudah hilang.
Kisah yang menakjubkan juga dirasakan Sari. Ia menderita nyeri panggul sejak 10 tahun yang lalu dan sering kambuh secara tiba-tiba. Selain sakit panggul, Sari juga menderita asam urat. Jika kambuh, kakinya terasa nyeri.”Bila dipakai berdiri, seperti menginjak paku” ujarnya. Hal ini sangat mengganggu, sebab ia mengasuh bayi yang tentunya sering digendong. Ia kemudian melakukan terapi bekam dan mengkonsumsi habatussauda. Alhamdulillah, dengan izin Alloh SWT, nyeri di panggul dan telapak kakinya tidak kambuh lagi.
:
Ajwa dan Bekam, hepatitispun bungkam.
Asep Sucherman pernah memiliki pengalaman kurang menyenangkan dengan penyakit hepatitis C. Pasalnya pria kelahiran Jakarta , 1 September 1969 ini harus menderita karena seluruh badan terasa sakit dan pegal-pegal, mulut dan mata berwarna kuning, perut sebelah kanan membesar. Selain itu warga Kavling Bulak Naun, Desa Sumber Jaya, tambun, Bekasi Selatan ini memiliki asam lambung tinggi dan dan pernah juga mengalami usus buntu hingga harus operasi.
Saat itu hasil tes laboratorium atas nilai SGOT adalah 2900 dan SGPT 2800 dan kadar bilirubin di atas normal sehingga menyebabkan tubuhnya menjadi kuning. Asep sempat opname selama 12 hari karena penyakit hepatitis C.
Awalnya Asep sempat trauma untuk dibekam, karena akibat penggunaan alat bekam yang tidak steril dianggap sebagai penyebab tertularnya pria 42 tahun ini oleh virus hepatitis C. Namun setelah sempat mengikuti training bekam pada tahun 2088, Asep mulai kembali rutin berbekam dan minum herbal untuk menanggulangi penyakitnya.
“Semenjak ikut pelatihan itu saya berani lagi berbekam, bahkan sampai sekarang saya rajin berbekam.
Kalau herbal yang saya minum adalah habatusauda, kurma ajwa, madu, ramuan temulawak, yang dicampur dengan larutan gula aren. Saya juga istirahat yang cukup dan tidak tidur larut malam.” Tambahnya.
Setelah secara rutin bekam di titik hati dan titik penting lainnya seperti daerah kepala dan leher dan mengkonsumsi herbal yang bermanfaat, serta menghindari makan kacang-kacangan, nangka, dan makanan yang asin, Alhamdulillah, Asep sembuh dari hepatitis C.
Selain itu Asep berpesan agar sebaiknya suami istri bisa melakukan bekam dan membersihkan alat bekam dengan air yang mengalir, sabun dan minyak zaitun.
Sekali Bekam Asma Hilang
Sejak anak-anak hingga berumahtangga, alias puluhan tahun Nur Arifin dirundung asma. Dengan terpaksa dia harus minum obat sintetis tiap saat seperti napasin, salbutamol, antibiotic,Bila kambuh kadang harus dibantu oksigen. Walau terasa lemah dan lemas minum obat-obatan tersebut, hal itu dijalaninya lantaran belum ada pilihan atau jalan keluar lainnya.
Diapun harus bersabar setiap malam terbangun selama 1 sampai 2 jam karena batuk dan menanti keluarnya dahak…Masya’ Allah…
Sekitar 3 tahun lalu, ibu 3 anak ini mengenal bekam sebagai satu metode pengobatan terbaik yang diajarkan Islam. Tak piker panjang, pemilik nama Nurnaningsih Arifin ini langsung menjalani bekam.”Subhanallah, Alhamdulillah, luar biasa, dahsyat. Siangnya saya bekam, malamnya saya tak terbangun lagi seperti biasa. Saya tidur nyaman dan nyenyak tanpa gangguan sedikitpun sampai saat ini,” ujarnya penuh rasa syukur dan gembira.
Selanjutnya dia rutin berbekam setiap bulan dan melazimkan minum madu, habbtussauda dan cerai dengan obat-obatan sebelumnya. Lebih dari itu Nur Arifin berusaha mempelajari Thibbun Nabawi, hingga menjadi terapis dan ahli bekam. Bahkan dia lebih mengkhususkan lagi usaha pengobatan yang dilakukannya terhadap penderita asma, sekaligus berbagi pengalaman. Meski demikian di amngaku kadang asmnya kambuh akibat kelelahan dengan banyaknya aktifitas yang dijalani. Namun penanganannya pun tidak sulit, yakni bekam, istirahat, minum madu dan habbatussauda.
“ Memang bekam sangat menakjubkan dan selayaknya kaum mulsimin mengamalkannya. Karena saya sudah membuktikan, puluhan tahun kena asma, hanya dengan sekali bekam keluhan langsung hilang. Masya’Allah..” kenangnya.
Nur Arifin,35 tahun – Bekasi
Dada Langsung Plong
Menghadapi derita asma berpuluh – puluh tahun bukanlah hal yang mudah. Setidaknya itulah yang dialami oleh seorang guru Madrasah Aliyah negeri Cibadak, Sukabumi, yakni Hasan basri. Ayah 3 anak ini mengaku menderita asma sejak kecil, bahkan sering pingsan saat kambuh.
“ Jngankan mandi malam, minum air putih saja nuesek, akhirnya saya tidak bisa mandi kalau sudah malam dan kalau minum harus air hangat,” ujar warga kampong Pamuruyan, Kelurahan Cibadak, Sukabumi ini.
Dia mengaku sudah menjalani bermacam-macam pengobatan, dan keluar masuk rumah sakit. Tapi dia tetap ketergantungan obat dan bantuan oksigen.
“Alhamdulillah pada tahun 2008 saya bertemu dengan istri ustad rahmat yang dikenal ahli pengobatan bekam, akhirnya saya mulai hijrah menggunakan terapi Thibbun Nabawi,” kenangnya.
Hasan basri benar-benar bersyukur mengenal Thibbun Nabawi, sebab begitu menakjubkan. Karena baru sekali bekam di titik kahil, paru-paru dan ulu hati, ditambah dengan mengkonsumsi madu hutan serta habbatussauda, derita asmanya langsung reda.”Alhamdulillah, luar biasa padahal baru sekali bekam dada dan nafas saya langsung plong,” tutur hasan basri yang sehari-hari juga dikenal sebagai da’i.
‘Alhamdulillah, sejak saat itu saya tidak tergantung lagi dengan oksigen, minumpun tak perlu harus air hangat, asma sudah tidak pernah kambuh lagi dan saya rutin melakukan terapi bekam di klinik pak rahmad, pokoknya sekarang hidup lebih semangat lah! Allahu Akbar!” ujarnya penuh haru.