Penyakit Alzheimer
Demensia merupakan masalah otak yang serius dan mempengaruhi perubahan
memori seseorang, berpikir, serta keterampilan penalaran. Orang dengan
demensia kerapkali alami kesusahan berpikir serta bicara dengan jelas,
mengingat peristiwa terakhir, serta kesulitan untuk mempelajari sesuatu
yang baru. Berjalannya waktu, mereka jadi sukar untuk mengatur dan
mengatasi aktivitas sehari-hari serta mengurus diri sendiri. masih
banyak pemicu demensia, namun penyakit alzheimer yaitu pemicu sangat
umum dari demensia pada orang tua.
Beberapa ilmuwan berpikir bahwa s/d 4, 5 juta orang di amerika serikat menderita penyakit alzheimer. penyakit ini umumnya diawali sesudah umur 65 serta risikonya menjadi naik sesuai dengan bertambahnya umur. Namun perlu diperhatikan, tidak hanya oran tua yang terkena penyakit alzheimer, orang-orang muda juga dapat memperoleh penyakit alzheimer, meskipun tidak terlalu sering kasus yang ada.
Lebih kurang 5% pria serta wanita umur 65-74 mempunyai penyakit alzheimer, serta nyaris 1/2 dari mereka umur 85 serta lebih tua barangkali mempunyai penyakit. Perihal ini mutlak untuk dicatat, bagaimanapun, bahwa penyakit alzheimer bukan hanya menjadi sisi normal dari penuaan.
Penyakit alzheimer ini dinamai oleh Dr alois alzheimer, seorang dokter berkebangsaan Jerman. Pada th. 1906, Dr alzheimer meneliti pergantian didalam jaringan otak seorang wanita yang sudah meninggal dikarenakan penyakit mental yang tidak biasa. Dia mendapatkan gumpalan abnormal serta bundel serat kusut. rumpun yang saat ini dimaksud plak amiloid serta kusut yang dimaksud adalah kusut neurofibrillary. Sekarang ini, plak serta kusut di otak merupakan sinyal tanda penyakit alzheimer.
Beberapa ilmuwan juga sudah berrhasil untuk menemukan perubahan pada otak yang lain pada orang dengan penyakit alzheimer. Ada hilangnya sel saraf serta jalur di tempat otak yang perlu untuk memori serta kekuatan mental yang lain. ada juga yang tingkat yang lebih rendah dari sebagian bahan kimia didalam otak yang membawa pesan-pesan bolak-balik yang kompleks pada beberapa sel saraf.
Gejala umum penyakit alzheimer ditandai oleh atrofi umum (mati belakang) dari korteks serebral dengan akumulasi protein ke neuritik ( pikun ) plak di korteks serta kusut neurofibrillary di otak. tanda-tanda awal penyakit ini umumnya kehilangan memori. Masalah didalam tingkah laku serta penurunan kegiatan hidup sehari-hari jadi lebih nyata sebagai neurodegeneration berjalan. factor risiko terutama untuk penyakit ini umur lanjut, tetapi factor keturunan juga memainkan peran mutlak. sebagian kelas yang tidak sama obat yang ada untuk menyembuhkan beragam aspek masalah mental. perawatan ini tidak memperlambat perubahan penyakit. sesudah demensia sudah ditetapkan didalam, pasien umumnya memerlukan pertolongan dengan kehidupan sehari-hari atau barangkali jadi kandidat untuk sarana keperawatan trampil. walau latihan, diet sehat, serta aktivitas mental merangsang yang menolong pasien, penelitian sudah tunjukkan mereka tidak pencegahan.
Penelitian mekanisme penyakit sudah dipandu untuk mendapatkan penyembuhan baru. Sebagian obat didalam penyelidikan meliputi anti-inflamasi, sel induk, serta vaksin. Penyakit alzheimer bisa mengganggu memori berpikir secara normal serta memblokir pesan-pesan pada beberapa sel saraf.
Beberapa ilmuwan berpikir bahwa s/d 4, 5 juta orang di amerika serikat menderita penyakit alzheimer. penyakit ini umumnya diawali sesudah umur 65 serta risikonya menjadi naik sesuai dengan bertambahnya umur. Namun perlu diperhatikan, tidak hanya oran tua yang terkena penyakit alzheimer, orang-orang muda juga dapat memperoleh penyakit alzheimer, meskipun tidak terlalu sering kasus yang ada.
Lebih kurang 5% pria serta wanita umur 65-74 mempunyai penyakit alzheimer, serta nyaris 1/2 dari mereka umur 85 serta lebih tua barangkali mempunyai penyakit. Perihal ini mutlak untuk dicatat, bagaimanapun, bahwa penyakit alzheimer bukan hanya menjadi sisi normal dari penuaan.
Penyakit alzheimer ini dinamai oleh Dr alois alzheimer, seorang dokter berkebangsaan Jerman. Pada th. 1906, Dr alzheimer meneliti pergantian didalam jaringan otak seorang wanita yang sudah meninggal dikarenakan penyakit mental yang tidak biasa. Dia mendapatkan gumpalan abnormal serta bundel serat kusut. rumpun yang saat ini dimaksud plak amiloid serta kusut yang dimaksud adalah kusut neurofibrillary. Sekarang ini, plak serta kusut di otak merupakan sinyal tanda penyakit alzheimer.
Beberapa ilmuwan juga sudah berrhasil untuk menemukan perubahan pada otak yang lain pada orang dengan penyakit alzheimer. Ada hilangnya sel saraf serta jalur di tempat otak yang perlu untuk memori serta kekuatan mental yang lain. ada juga yang tingkat yang lebih rendah dari sebagian bahan kimia didalam otak yang membawa pesan-pesan bolak-balik yang kompleks pada beberapa sel saraf.
Gejala umum penyakit alzheimer ditandai oleh atrofi umum (mati belakang) dari korteks serebral dengan akumulasi protein ke neuritik ( pikun ) plak di korteks serta kusut neurofibrillary di otak. tanda-tanda awal penyakit ini umumnya kehilangan memori. Masalah didalam tingkah laku serta penurunan kegiatan hidup sehari-hari jadi lebih nyata sebagai neurodegeneration berjalan. factor risiko terutama untuk penyakit ini umur lanjut, tetapi factor keturunan juga memainkan peran mutlak. sebagian kelas yang tidak sama obat yang ada untuk menyembuhkan beragam aspek masalah mental. perawatan ini tidak memperlambat perubahan penyakit. sesudah demensia sudah ditetapkan didalam, pasien umumnya memerlukan pertolongan dengan kehidupan sehari-hari atau barangkali jadi kandidat untuk sarana keperawatan trampil. walau latihan, diet sehat, serta aktivitas mental merangsang yang menolong pasien, penelitian sudah tunjukkan mereka tidak pencegahan.
Penelitian mekanisme penyakit sudah dipandu untuk mendapatkan penyembuhan baru. Sebagian obat didalam penyelidikan meliputi anti-inflamasi, sel induk, serta vaksin. Penyakit alzheimer bisa mengganggu memori berpikir secara normal serta memblokir pesan-pesan pada beberapa sel saraf.